Tuesday, 3 November 2015

JJS - Dari Klotok Siring ke Klenteng lanjut ke Pura trus naik Gunung

Minggu, 23 Agustus 2015 - ini udah lama pakai banget lama-nya, pas lagi galau2nya dengan yang namanya skripsi, but aku nekat buat kabor dari itu semua ahahaha... Perjalanan yang memakan waktu 1 hari / 1 malam (bahaha lebay bangat) berhasil kami tempuh, meski ada beberapa cekcok yang terjadi sih sebenarnya, biasalah kalo emak2 ngumpul trus ribut ahahaha... Cerita ini diawali pas lagi asyik2nya buka fb, terus liat Fbnya Parsenibud Kota Banjarmasin, katanya di siring ada jasa klotok wisata 5ribuan /orang and patung bekantan juga selesai dipasang (meski belum dikasih warna / tapi udah banyak yang foto2 disana), and setelah ngajakin Wahyu, Anita dan Imeh, katanya sih ayok aja, terus kemana aja, yah dengan bangganya aku bilang "beKlotokan Di Siring, Patung Bekantan, Klenteng / Tempekong di Siring sama di Pasar Niagara, terus Pura di Banjarbaru sama Bukit / Gunung Pamaton, entar subuh2 harus siap kataku", and aku juga ngajakin Zaini, Budi, Naufal, Adi, Nabil and Arya // but Zaini sama Naufal ada kesibukan siangnya, jadinya cuma bisa ikutan bekelotokan di Siring, Budi lagi nyervis motor jadi entar siang aja katanya ikutan gak bisa dari pagi, and Adi, Nabil sama Arya ikutannya ke Gunung Pamaton aja, oke lah kataku ....  >>>Next

>>Gunung Pamaton Menjelang Musim Kemarau<<

And subuh sudah terlewat, and kami semua udah siap2 buat ngumpul, rencananya Wahyu sama Zaini ke siring Japri Jam2 buat ngumpul2 dulu sebelum ke lokasi, neng Imeh sama nyonyah Anita entar ketemuan di Siring aja, Naufal udah stay Lari Pagi di Sabilal, but ternyata pas aku sama Zaini ke Siring Japri Jam2 si WAHYU nge-BBM kalo baru bangun, waduh ini anak bikin nenek2 shock, jantungan trus dead hahaha.. And finally karena udah kelamaan nunggu, si Zaini juga mau masuk kerja, aku kaga jadi ikutan deh katanya (sambil nunjukin muka kusut belum disetrika), aku-pun putar otak 7 kali and ya wes, kita duluan ke Tempekong Pasar kataku, kan deket sama tempat kerja kamu, oke deh kata tuh anak, and akhirnya kami kedepan tempekong, ijin sama orang yang ada didepan and melakukan ritual eksis. Sukurlah muka si Amang Zaini udah gak ditekuk2 kayak belum disetrika, wkwkk and kami-pun berpisah (aku nemuin yang lain di siring and dia pergi kerja), and ku pasang ini pic di BBm, eiit dah pas aku ke siring (and bertemu dengan Wahyu, Imeh & Anita), si Naufal nelpon katanya aku ke tempekong pasar, kamu dimanaya? waduh, aku udah disiring, kamu malah kesana nyusul -___-
 Zaini and Me
And ujung2nya gak ketemu2 sama Naufal, apalagi pas di siring kejebak macet and susah markir motor, finally Naufal mengundurkan diri ikutan naik klotok bareng.
And setelah bersusah payah markir motor, karena saat itu siring penuh dengan BPK yang melakukan aksi Water Show, keren sih nyiptain pelangi2 GETTOOO hahahaayy, finally tersisalah Aku, Imeh, Wahyu dan Anita yang naik klotok.
Sebelum klotok berlabuh, eksis dulu lah ☺☺☺

And setelah puas naik klotok, kami cari makan and kebetulan ketemu sama Budi, and malakin tuh anak buat ngebayarin makan, but hasilnya nihil vrohh hahaha...
And Taher Square jadi tempat kedua kami untuk melakukan ritual eksis....



And makanan di Taher Square disponsori oleh Wahyu, IG : Wahyu_Oden ☺☺☺

 in Frame : Wahyu, Aku, Imeh, Anita dan Budi

And setelah puas makan2 gratis, kami melanjutkan ritual eksis ke tempat berikutnya, yakni Tempekong yang ada di sampingnya Taher Square. Awalnya pengen eksis ke Patung Bekantan, tapi takut ganggu pekerja sono, so dibatalin aja lah kataku....


Sumber TRIBUNNEWS.COM : Menurut Pengurus Kelenteng Soetji Nurani, Tiono Husin >>> dibangun pada 1898 masehi oleh dua orang jenderal dari Cina. Kedua jenderal itu adalah The Sin Yoe dan Ang Lin Thay. Mereka tiba di Banjarmasin sebagai pedagang, kemudian menggagas pembangunan dua kelenteng ini (Di sini ada dua bangunan kelenteng, yaitu Kelenteng Soetji Nurani di Jalan Kapten Pierre Tendean dan Kelenteng Karta Raharja atau Po An Kiong di Jalan Niaga Timur nomor 45, Banjarmasin). Kelenteng yang pertama dibangun adalah Po An Kiong. Berselang beberapa bulan, masih di tahun yang sama, dibangun lagi satu kelenteng lainnya, yaitu Soetji Nurani. Dulu, kelenteng Po An Kiong dibangun di bantaran sungai Martapura, dekat Pasar Harum Manis."Karena terbakar, lalu bangunan barunya dialih ke lokasi yang sekarang ini," bebernya. Sementara kelenteng Soetji Nurani memang sejak dulu beralamat di Jalan Kapten Pierre Tendean.
Pengurus Kelenteng Po An Kiong, Nyonya Kim menambahkan konsep bangunan kelenteng ini sejak dulu memiliki banyak pintu. Artinya, siapa pun boleh masuk, tak memandang etnis dan agama."Bisa dikatakan ini semacam simbol toleransi antaragama atau keyakinan. Orang dari agama apa pun boleh masuk ke sini walaupun sekadar melihat-lihat tidak untuk beribadah. Ibaratnya, orang Islam perlu tempat shalat mau ibadah di kelenteng kami ini, silakan saja," katanya.>>>Sumber TRIBUNNEWS.COM

 


Selalu Eksis-lah Dimana Saja dan Kapan Saja,hahaha
oh iya, pas disini (tepatnya setelah keluar dari Taher Square, kami bertemu dengan Adi dan Nabil), katanya duluan ke Gunung Pamaton, Tak tungguin disana, oke kataku...

 Wahyu, Aku, Imeh, Anita dan Budi

And setelah puas2 foto disini, kami kembali ketempat parkiran dan menuju Tempekong / Klenteng yang ada di Pasar Niagara.

 Anita, Aku, Imeh, Budi dan Wahyu
Always eksis, still eksis, eksis forever ☺☺☺


And setelah puas foto2 disini, lanjut menuju Kayu Tangi untuk nemuin temannya Wahyu ( I Nyoman S), dia katanya pernah ke Pura di Banjarbaru, so kali ini dia yang jadi guide-nya, diikuti oleh Zaini yang udah pulang kerja and Arya yang baru gabung di trip kali ini ☺☺☺
 And pas disono para emak2 (sebut saja bunga, melati dan mawar) adu mulut and bertengkar, so kaga ada foto bareng2 dah -___- Sebenarnya agak malu2in aja nih mereka, karena diliat sama Arya yang kebetulan baru gabung dtrip kali ini, kalo aku sih biasa aja liat mereka bertengkar, sebenarnya mereka saling sayang loh, cuma kaga bisa ungkapinnya ahahaha... Skip aja dah cerita disini, cuss perjalanan ke Gunung Pamaton wkwkk

Gunung Pamaton, Secara Administrasi masuk wilayah Kabupaten Banjar, dan rute menuju kesana lewat cempaka, masuk ke pendulangan intan desa tiung / kemudian melewati danau biru cempaka, lurus hingga dari jalan beraspal mulus ke jalan yang kurang bagus, and mentok jalan belok kanan, lurus lagi hingga di simpang empat pilih kiri, kalo kanan ke sungai tabuk (ada tulisannya and entah sungai tabuk mana), and setelahnya akan nampak hamparan bukit2 yang banyak, inilah yang disebut2 dengan Bukit / Gunung Pamaton. Kami (Aku, Anita, Wahyu, Nyoman,  Budi, Zaini dan Arya), dan Yang Udah di sana duluan (Adi dan Nabil) bersiap2 menaklukan Bukit / Gunung yang satu ini, meski waktu sudah menunjukan jam 5 sore loh sebenarnya, apa kami sampai ke puncak??? And sayang sekali si Imeh kaga bisa ikutan nanjak, coznya besok ada event yang harus dia ikuti, so dia balik ke Bjm duluan.....
PaS diawal2 sih semua ikutan nanjak, but >>>>>

Tinggal kami ber-5 yang sampai puncak, itupun belum 100% puncaknya sih, waktu udah nunjukin jam 6 sore, matahari juga udah mulai ngilang...
Arya, Aku, Budi, Nabil dan Anita



Arya, Nabil, Aku, Anita dan Budi


And finally sampai bawah udah gelap gulita lohh, lupa lagi foto2 dibawah bukitnya...  -___-
Apalagi ini, benar2 lupa motoin Prasasti Gunung Pamaton -___- Untungnya Adi sama Nabil udah duluan kesini, and mereka udah foto2 disana.....
And Just it Cerita Alaynyaa, tetap jaga tempat wisata kita untuk anak cucuk kita ☺☺☺

No comments:

Bukit Antena AKA Dilam

Halooo gess, kali ini aku mau kenalin Bukit Antena atau Bukit Dilam yang terletak di Sungai Jelai, Tambang Ulang, Pelaihari. Bagi yang perna...