Friday 27 November 2015

Danau Tandon dan Pantai Manggisan di Desa Telaga Langsat Kec. Takisung

And Masih Dihari Yang Sama, Minggu - 15 Nov 2015, Kali Ini Jamaah Yang Berangkat Mulai Menipis Yakni Zaini, Nely Dan Budi Yang Katanya Sih Ada Kesibukan, So Balik Duluan And Kaga Ikutan Ketempat Selanjutnya (Danau Tandon / Pantai Manggisan). Akses Menuju Tempat Ini Lumayan Jauh But Jalannya Sih Masih Aspal Hingga Sampai Di Desa Telaga Langsat, Terkecuali Simpangan Menuju Danau Ini Jalannya Masih Rusak, But Cuma Sekitaran 7 Menitan Lah Susah2nya, Setelah Itu Bakalan Puas Pas Nyampe Di Danau. Danau Ini Sepertinya Bukan Hasil Pertambangan, Karena Kondisi Sekitaran Danau Begitu Hijau Dan Tidak Gersang, And Air Yang Terkandung Di Danau Ini Juga Tidak Terlihat Sebagai Hasil Sisa Tambang. Untuk Rutenya Silahkan Liat Dibawah Minna~ And Let's See The Picture.....

Danau Tandon, Danau Yang Konon Katanya Terdapat Ikan Hiu Akibat Terbawa Arus Tsunami Kecil Dulu~
Pantai Yang Berdekatan Dengan Danau, Yang Aku Rasa Ini Yang Disebut2 Pantai Manggisan Di Desa Telaga Langsat, Meski Arya Bilang Ini Di Desa Kuala Tambangan 
~ Mungkin Heeeee #LupaTanyaWarga #LupaTanyaWarga #LupaTanyaWarga

Pantai Takisung dan Bukit Batu di Gunung Makmur Kec. Takisung

Minggu, 15 November 2015, Seperti Biasa Kami Kelayaban Gak Jelas Demi Bereksis Riyaa, Tempat Yang Jadi Tujuan Awal Kami Kali Ini Yakni Bukit Sanghiang Di Desa Gunung Makmur, Danau Tandon dan Pantai Di Sekitaran Desa Kuala Tambangan Ujar Om Arya Yang Jadi Pemimpin Trip Kali Ini (But Menurutku Masih Masuk Wilayah Desa Telaga Langsat, Emm Forget It~). Jadi Sekitaran Jam 10, Hampir Jam 11 ~ Aku, Arya, Ibay, Anita dan Bayu Dari Pal 6 Menuju Pantai Takisung, Dengan Melewati Jalur Kurau. Rencananya Kami Akan Bertemu Dengan Rombongan Jamaah Lain, Yakni Zaini, Nely, Budi, Rizal dan Imam. 
Pantai Takisung ~Singgah Setumat #Aku, Bayu, Zaini dan Anita
Bukit Sanghiang Desa Gunung Makmur

Tuesday 17 November 2015

Bukit Batu Laki dan Goa Berangin Malutu



Minggu, 01 November 2015, Kami (Aku, Imeh, Bayu, Anita, Imam, Adit, Zaini, Budi dan Ipin) ke Desa Malutu / Desa Batu Laki, Rencananya kami ingin naik lanting di aliran Sungai Amandit, naik Bukit / Gunung batu laki dan memasuki goa yang ada disana. Menurut sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Padang_Batung,_Hulu_Sungai_Selatan. Bukit / Gunung Batu Laki terletak di antara Desa Malutu dan Desa Batu Laki, 14 Km dari kota Kandangan, Hulu Sungai Selatan. Di kawasan Pegunungan Meratus, Bukit / Gunung Batu Laki merupakan salah satu tempat wisata alam andalan Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Dari puncak Bukit / Gunung inilah keindahan alam di sekitarnya bisa dinikmati saat matahari terbenam atau terbit. Wisatawan atau pengunjung biasa yang datang ke Gunung Karst ini barangkali hanya melihat onggokan batu kapur raksasa. Di bawahnya, mereka bisa berkemah, membuat api unggun, dan makan bersama sambil menikmati riak air Sungai Amandit yang bening.

Lomba Jukung Hias di Lok Baintan dan Pulau Datu Pelaihari

Sabtu, 24 Oktober 2015, Kami (Aku, Ferez, Bayu, Anita, Imam dan Rizal) ke Sungai Tabuk untuk melihat Lomba jukung (perahu) Hias Pasar Terapung Lok Baintan dan dilanjutkan perjalanan ke Pelaihari menuju Pulau Datu. Berikut informasi yang ku dapat dari http://images1.rri.co.id/banjarmasin/post/berita/212707/ruang_publik/pelestarian_pasar_terapung_lok_baintan.html : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banjar gelar Lomba jukung (perahu) Hias Pasar Terapung Lok Baintan guna melestarikan budaya pasar terapung dan semakin menarik wisatawan. Ada yang terlihat berbeda dari para pedagang Pasar Terapung Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar. Mereka berdandan tidak seperti biasanya, para pedagang menghiasi dan mengecat  perahu (jukung) mereka dengan warna yang cerah, tanggui yang biasa mereka gunakan untuk menghindari dari sengatan matahari pun mereka hiasi dengan berabagai macam kreasi yang unik. Mereka berdandan bukan tanpa sebab, para pedagang tersebut sedang  mengikuti Festival Kontes Jukung Hias Tradisional yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banjar.

Pulau Datu (Pulau Datu Pamulutan) adalah pulau kecil yang terdapat di dekat Pantai Batakan / Pantai Tanjung Dewa, kecamatan Panyipatan, Tanah Laut, Kalsel. Dinamakan pulau Datu karena di pulau tersebut terdapat makam seorang datu (sunan/penyebar agama Islam) yang dikenal dengan sebutan Datu Pamulutan, yang dahulu punya kegemaran menangkap burung dengan pulut (getah). Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Datu

Monday 16 November 2015

Pulau Kembang

Minggu, 08 November 2015, sekitaran jam 9 pagi : kami (Aku, Bihis, Bayu, Anita, Imam, Adi, Imeh, Sinah, Rizal, Mega, Chan, Rinto, Ahmad dan Taufik) berangkat menuju Pulau Kembang,. Sebenarnya sudah lama sekali pengen kesini, tapi kaga kesampaian, mulai dari faktor ketidak-beruntungan yang selalu “kga bisa ikutan pas ada yang ngajak” and “tidak ada yang bisa diajak kesana, karena teman2 udah pernah kesana semua” and syukurlah si Rizal ngajakin kesana and udah direncanain mulai 26 Oktober, so trip kali ini udah dipersiapkan masak2, tapi tetap aja sih pas hari-H nya ada trouble hahahahaahaahhahaaaaa… Menurut https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Kembang, " Pulau Kembang adalah sebuah delta yang terletak di tengah sungai Barito yang termasuk di dalam wilayah administratif kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, provinsi Kalimantan Selatan. Pulau Kembang terletak di sebelah barat Kota Banjarmasin. Pulau Kembang ditetapkan sebagai hutan wisata berdasarkan SK. Menteri Pertanian No. 788/Kptsum12/1976 dengan luas 60 Ha. Pulau Kembang merupakan habitat bagi kera ekor panjang (monyet) dan beberapa jenis burung. Kawasan pulau Kembang juga merupakan salah satu obyek wisata yang berada di dalam kawasan hutan di Kabupaten Barito Kuala. Di dalam kawasan hutan wisata ini terdapat altar yang diperuntukkan sebagai tempat meletakkan sesaji bagi " penjaga" pulau Kembang yang dilambangkan dengan dua buah arca berwujud kera berwarna putih (Hanoman), oleh masyarakat dari etnis Tionghoa-Indonesia yang mempunyai kaul atau nazar tertentu. Seekor kambing jantan yang tanduknya dilapisi emas biasanya dilepaskan ke dalam hutan pulau Kembang apabila sebuah permohonan berhasil atau terkabul. Untuk menuju ke Pulau Kembang, kami menggunakan jasa klotok berkapasitas 15org (081351635130) dengan harga Rp. 200.000 dan masuk ke tempat wisatanya Rp. 7.500 /org, untuk parkir motor-nya bisa di Makam Sultan Suriansyah, bayarnya Rp. 2.000/org. Ayo kesini, kaga bakalan rugi deh main2 kesini..hehehee……….
 Aku dan kembaran-KAMU hahahaaa......

Rumah Hantu Di Banjarmasin



Sabtu, 31 Oktober 2015, Kami (Aku, Imeh, Bayu dan Anita) ke Rumah Hantu yang ada di  Lantai Tiga Pasar Sentra Antasari Banjarmasin. Awalnya aku di Bbm Temanku <Imeh>, katanya tahun ini ada rumah hantu lagi di Pasar Antasari, and langsung sebar uindangan sana sini kalo kami rencananya Malam Minggu habis Sholat Maghrib mau kesana, but hampir aja rencana kami kesana dibatalkan, karena pas hari H-nya tiba2 hujan turun padahal udah standby mau go, but syukurlah pas hampir Isya hujan reda. Kami berangkat menuju area parkir Pasar Antasari and setelah semua berkumpul, kami menuju lantai tiga dan tidak jauh dari eskalatornya disitu tempatnya berada. Disini penuh sesak dengan pengunjung, entah itu pada pengen masuk, atau sekedar foto2 karena disini juga disediakan area berfoto, untuk foto bareng dengan hantunya, bayar Rp. 20.000.

Tuesday 3 November 2015

JJS - Dari Klotok Siring ke Klenteng lanjut ke Pura trus naik Gunung

Minggu, 23 Agustus 2015 - ini udah lama pakai banget lama-nya, pas lagi galau2nya dengan yang namanya skripsi, but aku nekat buat kabor dari itu semua ahahaha... Perjalanan yang memakan waktu 1 hari / 1 malam (bahaha lebay bangat) berhasil kami tempuh, meski ada beberapa cekcok yang terjadi sih sebenarnya, biasalah kalo emak2 ngumpul trus ribut ahahaha... Cerita ini diawali pas lagi asyik2nya buka fb, terus liat Fbnya Parsenibud Kota Banjarmasin, katanya di siring ada jasa klotok wisata 5ribuan /orang and patung bekantan juga selesai dipasang (meski belum dikasih warna / tapi udah banyak yang foto2 disana), and setelah ngajakin Wahyu, Anita dan Imeh, katanya sih ayok aja, terus kemana aja, yah dengan bangganya aku bilang "beKlotokan Di Siring, Patung Bekantan, Klenteng / Tempekong di Siring sama di Pasar Niagara, terus Pura di Banjarbaru sama Bukit / Gunung Pamaton, entar subuh2 harus siap kataku", and aku juga ngajakin Zaini, Budi, Naufal, Adi, Nabil and Arya // but Zaini sama Naufal ada kesibukan siangnya, jadinya cuma bisa ikutan bekelotokan di Siring, Budi lagi nyervis motor jadi entar siang aja katanya ikutan gak bisa dari pagi, and Adi, Nabil sama Arya ikutannya ke Gunung Pamaton aja, oke lah kataku ....  >>>Next

>>Gunung Pamaton Menjelang Musim Kemarau<<

Bukit Antena AKA Dilam

Halooo gess, kali ini aku mau kenalin Bukit Antena atau Bukit Dilam yang terletak di Sungai Jelai, Tambang Ulang, Pelaihari. Bagi yang perna...