Friday 20 October 2017

Hutan Pinus Villa Bungas - BP-PAUD Banjarbaru

           Siang semua, kali ini ane si amang http://zainalhakimmsc.blogspot.co.id/ mau ngeshare mengenai Hutan Pinus Villa Bungas dan BP-PAUD Banjarbaru.  Hutan Pinus Villa Bungas terletak di Jl. Vanili, Kawasan Mekatani, Landasan Ulin. Tempat yang mulanya berupa lapangan bola dengan dipagari Hutan Pinus, kini diberi payung-payung kekinian, tentunya menarik perhatian banyak orang untuk berkunjung alias numpang eksis ditempat yang satu ini. Hutan Pinus ini berada di kawasan Mekatani, tau kah kalian ada sejarah ditempat yang satu ini? Bagi warga senior Banjarbaru tentu sangat mengenal akan kawasan eks Mekatani (Eks Penangkaran Buaya) di Km 29 atau sebagian warga menyebutnya Pulau Beruang, ada cerita mengenai kawasan tersebut juga dikenal sebagai Pulau Beruang dan tempat penangkaran Buaya. Dikutip dari https://nurindarto.blogspot.co.id/2012/04/dari-mekatani-pulau-beruang-dan.html?showComment=1508461256968#c1540719239556024225 : Mekatani adalah anak perusahaan BMPT yang dibentuk bersama-sama Padi Centra berdasarkan Undang Undang Darurat No 1 Tahun 1959, Mekatani memiliki mandat usaha dari pemerintah guna membuka lahan-lahan baru pertanian di luar Jawa sedangkan Padi Centra memiliki mandat usaha untuk memproduksi dan mendistribusikan benih padi berkualitas serta sarana produksi pertanian seperti pupuk dan pestisida.
           Namun sayang dalam operasionalnya ternyata Perusahaan Mekanisasi Pertanian Negara tidak dapat berjalan seperti yang diharapkan karena berbagai kendala teknis seperti tidak sesuainya peralatan mekanisasi dengan kondisi lapangan, kesulitan untuk mendapatkan suku cadang peralatan karena sebagian peralatan didatangkan dari negara Eropa Timur (Chekoslovakia), serta kendala keahlian tenaga lokal untuk maintenance dan operasional. Sehingga perusahaan negara ini dianggap tidak layak secara ekonomis dan secara konstitusional dibubarkan melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 75 Tahun 1971 Tentang Pembubaran Badan Pimpinan Umum Perusahaan Mekanisasi Pertanian Negara Dan Perusahaan-Perusahaan Negara Dalam Lingkungannya.


           Sekitar tahun 80 an, keluarga Munawi yang tinggal di kawasan eks Mekatani dimana Munawi bekerja sebagai tenaga keamanan pada PT. Daya Sakti Group yang mengelola kawasan eks Mekatani tersebut memiliki dua ekor beruang madu, beruang-beruang tersebut dipeliharanya sejak bayi. Yang uniknya kedua beruang madu tersebut tumbuh besar atas perawatan sang isteri yang secara ikhlas menyusui secara langsung kedua beruang tersebut hingga tumbuh besar, mungkin karena keunikan cerita ada orang menyusui bayi beruang yang tersebar dari mulut ke mulut hingga ramai orang berdatangan untuk menyaksikannya maka dikenal lah kawasan eks Mekatani tersebut dengan sebutan Pulau Beruang.
           Kawasan eks Mekatani sejak dibubarkannya perusahaan negara tersebut, kawasan ini dikelola oleh sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang kehutanan dan perkebunan yaitu PT. Alas Watu Utama (AWU) yang merupakan anak perusahaan PT. Daya Sakti Group. Disamping mengelola usaha kehutanan dan perkebunan PT. AWU juga memiliki bidang usaha penangkaran satwa diantaranya adalah rusa, ikan dan buaya. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang penangkaran satwa yang dilindungi (buaya) tentu saja terdata dan dimonitor oleh Dirjen Pengusahaan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Departemen Kehutanan Republik Indonesia, yang mana menurut penilaian Dirjen PHKA penangkaran buaya PT. AWU dalam kondisi yang tidak terawat dengan baik hingga perlu tindakan penyelamatan buaya-buaya tersebut. Maka pada pertengahan tahun 2011 lalu dilakukan evakuasi 85 ekor buaya dari penangkaran PT. AWU ke lokasi perusahaan penangkaran lain yaitu sebanyak 40 ekor buaya dipindahkan ke kolam penangkaran milik seorang pengusaha batubara di Tanah Bumbu Kalimantan Selatan dan sebanyak 45 ekor dipindahkan ke penangkaran buaya milik pengusaha penangkaran di Tangerang Banten. 
           Sebanyak 40 ekor buaya, 35 ekor buaya betina dan 5 ekor buaya pejantan dengan usia kisaran antara 22 hingga 28 tahun, rabu (15/6) dilepas oleh Dirjen Perlindungan Hutan dan Kawasan Cagar Alam (PHKA) Ir. H. Darori, bersama Gubernur Kalimantan Selatan H. Rudy Arifin di lokasi penangkaran Buaya PT. Jhonlin Group milik H. Isyam.
           Pelepasan 40 ekor Buaya titipan BKSDA Kalsel asal Penangkaran yang terdapat di Landasan Ulin Mekartani Banjarbaru itu juga disaksikan oleh Danrem TNI AD 101 Antasari Kol Inf. Komarudin Simanjuntak, S.Ip, Kadishut Prov kalsel Suhardi A, Dir. Konserfasi Kawasan Bina Hutan Lindung, Kapolres Tanah Bumbu AKBP Winarto, beserta sejumlah petinggi Jhonlin Group yang berpusat di Tanah Bumbu.
           Di atas lahan seluas 70 hektar itu, selain dibangun kolam penangkaran buaya seluas 5600 meter persegi dengan luas kawasan sekitar 1,5 hektar, juga sebelumnya telah dibangun kawasan penangkaran budidaya Rusa. Bahkan di pegunungan Simpang Empat yang selama ini terkenal sebagai Gunung Besi atau Gunung penyesalan, oleh H. Isyam yang memiliki nama lengkap H. Syamsuddin ini dijadikan sebagai kawasan resapan air, yang juga didalamnya direncanakan bakal dijadikan kawasan suaka marga satwa flora dan fauna khas Kalimantan selatan. 
Sumber : http://www.fokusbatulicin.com/2011/06/dirjen-phka-dan-gubernur-resmikan.html 

BP-PAUD atau BP-PAUDNI Regional IV terletak di  Jl. Ambulung Rt. 03 Rw. 04, Guntung Manggis, Banjarbaru. Bangunan yang satu ini berbentuk istana dengan hiasan bola-bola di halamannya, satu tempat yang cukup menarik mata dan membuat ingin numpang eksis berfoto-foto. Mengenai BP-PAUD : http://pauddikmaskalsel.kemdikbud.go.id/
Yang mau kesini cukup lapor sama satpam yang berjaga~

Jangan Lupa Jaga Kebersihan Kawan 😀

No comments:

Bukit Antena AKA Dilam

Halooo gess, kali ini aku mau kenalin Bukit Antena atau Bukit Dilam yang terletak di Sungai Jelai, Tambang Ulang, Pelaihari. Bagi yang perna...