Minggu, 17 Mei 2015 Trip kali ini diawali dengan
pembicaraan santai kami (aku dan temanku I-(#sensorrrr) untuk jalan2, katanya
dimana ada Goa yang deket, aku bilang aja di Binuang (Goa Batu Hapu), aku mau
kok ksana skalian ke Danau Birunya kataku, trus ngajakin teman yang lain and setelah
ada beberapa masukan dari teman yang lain (Suhaimi dan Wahyu), pindah rute ke
Bukit Janar di sekitaran Pengaron, baru pulangnya ke Binuang, but setelah
ngontekin my sepupu (Hanafi) yang lagi pulkam liburan ke Binuang, akhirnya ubah
jalur ke Danau Biru Binuang dulu (dia mau anterin tapi jangan sore katanya,
coznya dia mau balik ke Banjarmasin),,pulangnya baru ke Bukit Janar and semua
peserta trip setuju ☺☺☺ Sekitar jam 9 aku berangkat dari Bajarmasin menuju
simpang empat Sungai Tabuk dan bertemu Wahyu dan Wendi, kali ini aku sendiri
karena teman-ku (I-(#sensorrrr)) tidak jadi ikut. Menyusuri jalan persawahan
yang indah di Sungai Tabuk – Telok Selong benar2 bikin mata fresh, hingga
akhirnya sampai di Martapura dan beruntung jalan tidak begitu macet, sehingga
bisa memacu motor lebih cepat. Sampai di persimpangan “Simpang Empat / Pengaron”
sekitar jam stengah 11 dan bertemu dengan suhaimi disana. Kami pun melanjutkan
perjalanan ke rumah sepupuku (Hanafi dan Ufik) di Tungkap (sebelum Binuang),
setelah bertemu mereka kami perlu menunggu guide yang nganterin ksana, klo
tidak salah namanya Rais (temannya Upik), katanya sih lupa2 juga jalannya
(padahal gakk tuh ☺☺☺). Setelah semua siap, kami menuju jalan dekat pasar Binuang
(menuju Batu Hapu), awalnya aku berdua boncengan dengan sepupuku, Hanafi.
Setelah sampai, suhaimi gak keliatan, dah ditungguin juga gak nongol2 tuh anak,
takutnya dibawa oleh penghuni Binuang ke dunia lain, takut terjadi apa2, kami memutuskan
kembali dan sambil nelpon2 dia, ternyata motornya mogok, beruntung masih
didekat rumah sepupuku, jadinya sepupuku (Hanafi) pinjam motor kakanya dan aku
yang bonceng Suhaimi. Sekarang kami kembali ke-awal dan memulai lagi perjalanan
menuju Jl Transad Blok E dengan dipandu oleh Hanafi, karena Upik dan temannya
udah sampai (Bukit Prontel) duluan. Setelah melewati jalan yang berkelok-kelok
dan menyusuri areal tambang, kami menemukan Danau Bekas Tambang yang terlihat
biru / hijau toska ini. Langsung deh turun dari motor dan melakukan ritual
“eksis” didepan kamera ☺☺☺
(Aku, hanafi, Suhaimi, Wendi dan Wahyu)
Setelah puas foto2 disana, kami
lanjutkan perjalanan ke Bukit Prontel menemui Ufik dan temannya yang udah
nungguin disana,, bagiku Bukit ini seperti Gunung Keramaian Pelaihari, karena
terdapat menara pemancar di atasnya. Bukit ini tidak perlu didaki karena
jalannya beraspal, meski aspalnya udah gak sempurna sih. Dari atas bukit
Prontel ini terlihat Danau Biru yang kami kunjungi tadi, juga Bukit2 yang lain
dan Gunung Tamban (Gunung yang katanya tertinggi di Rantau dan ada Air Terjunnya),
dari sini juga terlihat Sirkuit Balipat. Pikirku tempat ini cocok untuk
ngecamp, coznya bisa liat pemandangan kota di malam hari and juga bisa sebagai
tempat uji nyali, karena ada 2 buah bangunan yang keadaannya sudah tidak
terawat dan penuh corat coret, mungkin saja ada sesuatu disana hehehe….
Sayangnya kami tidak sempat foto2 bersama, karena tidak ada view yang pas, di Bukit
ini terlalu banyak dipenuhi oleh rumput/ilalang yang meninggi….
Danau Biru dari atas Bukit Prontel
Gunung Tamban, Gunung tertinggi di Rantau, ujarr jua pang bhahaha
Gunung Tamban, Gunung tertinggi di Rantau, ujarr jua pang bhahaha
Setelah puas foto2 di Bukit prontel, kami kembali ke rumah
sepupuku, sekalian ngecek motornya Suhaimi, katanya sih gak bisa idup dan harus
dibawa kebengkel. Tapi setelah singgah sebentar di kios untuk melepas dahaga,
ada rasa janggal dihati dan memutuskan kembali ke Danau (karena Danau yang
satunya terlewatkan) and semua menyetujuinya ☺☺☺ langsung deh aku sms dlu my
sepupu yang udah duluan balik, takutnya mereka nyariin ☺☺☺ Awalnya kami
kebingungan mencari jalannya, karena dibuat hampir sama blok yang satu dengan
yang lainnya, beruntung sempat moto2 jalan masuk and nemu deh, kini kami kembali
bereksis ria ☺☺☺
Setelah kami muak dengan paparazzi yang moto2in kami ☺☺☺.
Kami kembali ke tempat sepupu-ku dan ngecek motornya Suhaimi, awalnya pengen didorong
pake tenaga dalam ke bengkel, bahkan Suhaimi sempat ngecek dulu apakah ada
bengkel yang buka, but setelah dielus2 oleh montir kita kali ini (Wahyu,yang
kebetulan ngerti masalah mesin), itu motor akhirnya hidup juga. Kami kembali
melanjutkan perjalanan ke Pengaron dan merubah rute ke Danau Parta, coznya
waktu sudah tidak memungkinkan untuk ke Bukit Janar. Sebelumnya kami singgah
dulu ke rumahnya Suhaimi, sekedar untuk merilekskan diri sambil minum2, setelah
dirasa cukup istirahatnya, perjalanan menuju areal tambang pun dimulai lagi, berbeda
dengan di Binuang tadi, kalo di sini penuh pengunjung yang menikmati wisata Danau
Biru, Danau yang sebenarnya bekas areal tambang namun disulap menjadi tempat
wisata, ada sedikit rasa miris tapi juga rasa kagum meliatnya… but apalah2 yang
dipikirkan, yang jelas aku menikmati berada dan berfoto2 di tempat ini. Setelah
dirasa cukup dan pengunjung juga sudah semakin banyak, kami melanjutkan kembali
ke Banjarmasin
yang tercinta. ☺☺☺
Nah kali ini Rute Menuju Danau Biru dan Bukit Prontel
Di Binuang :
Dari
Banjarmasin Menuju Martapura, melewati Astambul, Danau Salak, Sungai Raya,
Sungkai Hingga Sampai di Simpang 4 dekat Pasar Binuang (Menuju Wisata Goa Batu
Hapu)
Belok Kanan....
Masuk ke dalam hingga bertemu Mesjid Darussalam yang
disebrangnya ada Tulisan Blok E
Ikuti jalan seperti digambar
Belok Kiri, kalau Belok Kanan ke Blok F dan kembali
ke jalan awal
Lurus dan pas ketemu simpang 3 jangan belok, still
lurus
Akan melewati areal tambang dan Dikiri Kanan akan
terlihat Danau Biru, orang kebanyakan bilangnya Danau Biru di Blok F, mungkin karena jalan tercepat
diambil dari Blok F. Disini saya menggunakan rute Blok E, karena arahan dari my
sepupu seperti itu ☺☺☺
Lurus dari sini akan terlihat Bukit yang diatasnya ada
Menara Pemancarnya....
Untuk rute menuju Danau Biru Desa 3a / Parta Pengaron, cek dsini http://zainalhakimmsc.blogspot.com/2015/03/danau-biru-paring-tali-parta-aka-danau.html
No comments:
Post a Comment