Thursday, 25 June 2015

This Is Us, Travel Mate


Minggu, 21 Juni 2015 – Minggu pertama di bulan Ramadhan, sebenarnya dan sejujurnya aku tidak ‘ingin’ nge-Trip lagi, karena Skripsi-ku udah nangis2 minta dikerjakan. But setelah liat teman2-ku yang lagi asyik mau jalan2 ke-Lawangan (Hari Sabtunya),, so langsung deh nulis status BBM “Ramenya Buannya Bejalan Hari Ini”, eh ternyata si Wahyu bilang”kemana isuk”..Cus deh ngajakin tuh anak ke Gudang Belanda yang ada di Martapura.. “Ke Desa Paku Alam – Sungai Tabuk aja katannya”.. Kita muter aja kataku lagi, ke Desa Paku Alam – Gudang Belanda – Danau Sari Ambun (Bridgestone) – Danau Seran – Danau Kerukan,, jadi pas ampe rumah udah berbuka kataku, ayoo katanya…  Cuss deh pasang Pic Gudang Belanda, nulis status mau ksini besok and ajakin juga kali aja ada yang minat..

Aku yang paling apalah2, Budi, Zaini, Wahyu, Anita, Dewi, Zaimy dan Mudi


Eh lumayan ada 3 orang yang mau ikut (Zaimy, Zaini dan Mudi). #Besoknya,, Zaimy nGeBm klo temannya Anita mau ikut, trus minta dijemput, ok deh kataku.. terus dia-nya lagi dikebun, jadi jam setengah 12 baru kelar, #pikir2, okelah kataku (masih sempat aja kayaknya). Cus jam 11an menuju siring jemput Anita,, pas nyampe q telpon aja tuh anak dimana posisinya, eh dihubungi nomornya gak aktif2, sukur deh lagi puasa, coba kalo gak, udah habis tu sungai martapura aku minum coznya kelamaan nunggunya ☺☺☺ And setelah beberapa hari (\menit/) menunggu, nomornya aktif dah bisa dihubungi, and tuh anak nongol juga.. Cus angkut tuh anak sambil ngerumpi dijalan. And udah hampir dekat Fly Over, nge-sms Zaini klo udah didekat poltabes. Kamipun cari tempat yang adem dsebrang HBI, lama juga nunggu nih anak, berasa hari ini hari menunggu sedunia-dah ☺☺☺. And setelah beberapa bulan (\menit/) menunggu, akhirnya tuh anak nelpon and nungguin di depan Galery Smartfren. Kami cus menuju kesana, and setelah bertemu (Zaini dan Budi) kami berpelukan layaknya Teletubbies menuju pal 8, sukur deh si Zaimy udah siap (jdi gak pake acara nunggu kya antri bensin), dsini Anita pindah posisi ke tempatnya Zaimy (lumayan jadi ringan motor-ku gan) ☺☺☺, and we go lanjut ke simpang 4 Sungai Tabuk. And setelah nyampe di simpang 4, kami singgah diwarung terdekat sekedar minum nungguin si Wahyu dan temannya, Feres. Omg, lagi2 disini kami harus menunggu dan menunggu, beruntung warungnya tutup, kalo gak, udah habis tu isi warung kami embat ☺☺☺ And setelah beberapa tahun (\menit/) menunggu, akhirnya tuh anak nongnol juga. Cus kami lanjutkan perjalanan menuju Desa Sungai Pinang terus ke Desa Lok Baintan (Wisata Lok Baintan) dengan akses jalan yang mulus.



Setelah sampai di Jembatan Gantungnya and disebrangi (memasuki Desa Lok Baintan Dalam) jalannya udah nge-Dj (Kga Rata), wah ada difference jalan nih ☺☺☺ but beruntung gak terlalu jauh masuknya, setelah nemuin belokan kiri (seperti digambar), kami dah nyampe di Desa Paku Alam.




 dari Kiri - Kanan : Budi, Feres, Zaini, Zaimy, Anita, Aku dan Wahyu
Kalo siang2 bolong begini sih gak kerasa horornya, jadi amanlah ber-eksis ria ditempat ini and semoga penghuninya gak ikutan eksis bareng kami ☺☺☺ Disini dirumah warna Ijo ini katanya Museum Peninggalan Bahari, wah saying bangat terkunci, so kga bisa liat2 atau mau ngorek2 masukin ke dalam tas ☺☺☺ Disini juga ada Tiang Bendera, Monumen dan Kuburan Para Pejuang kyaknya sih Aku Lupa Gan. Sayangnya kami gak ketempat yang satu-nya ke Monumen dan Tiang Pertama Bendera Kemerdekaan Berkibar (Katanya Alam Sebelah Prima TV), coznya waktu dah nunjukin sekitar jam 1an, kami harus lanjutin perjalanan lainnya.







And setelah puas foto2, kami meneruskan perjalanan dipimpin oleh Zaimy dan Anita yang alhasil lewat jalan Desa Lok Baintan Dalam, aneh memang rasanya bukan ini jalannya pikir dalam hati, pas noleh ke arah Wahyu yang berada paling belakang, dia manggut2 aja.. Memang sih jalannya nembus juga ke jalan tol Sungai Tabuk, tapi itu loh perlu ngeDj (Kga Rata) sepanjang jalan ☺☺☺ 
And setelah nyampe titik awal (Simpang 4 Sungai Tabuk), ada teman kami yang ter-eliminasi (kga ikutan) yaitu si Feres, dengan berat hati dan penuh penderitaan aku harus dan terpaksa membonceng si Wahyu ☺☺☺ And kami mulai menyusuri jalan Sungai Tabuk and pas udah nyampe Rumah Banjar Telok Selong, aku meng-sms Mudi dan Dewi, kali aja jadi ikutan and gak lama disms balik - katanya tungguin aja di Stadion Demang Lehman, entar nyusul. And setelah tiba di Martapura, kami menuju Stadion Demang Lehman (Daerah Indrasari) dan ini pertama kalinya aku kesini loh ☺☺☺ Setelah nyampe, kami santai dulu di pinggir jalan samping Stadion, dan seperti yang sudah2 yakni menunggu. Kalo Mudi sih gak lama tuh anak udah datang, eh si Dewi lamaaa pake banget, kayaknya ngabisin nasi dulu tuh anak ☺☺☺ Setelah waktu hampir habis, akhirnya nongol juga tuh anak, cus ku suruh liat2 rute yang kami dapat. Oh mungkin disana katanya, wes kamu duluan kataku. 

Kini kami melanjutkan perjalanan kembali, tidak jauh dari Stadion Demang Lehman ada perempatan, nah Belok Kanan
 
Lurus aja hingga nanti ada perempatan, awalnya sih kami kurang tau jalan yang diambil, beruntung ada ibu2 lewat yang mungkin bingung meliat kami yang sedang bingung, langsung deh ngadain tanya jawab.

 


Dari sini (perempatan jalan yag disebrangnya ada sekolah SD) Belok Kiri, nanti di kanan jalan ada tulisan ‘Perumahan Kampung Pegawai’ yang baru dibangun kata tuh Ibu, langsung cus melanjutkan perjalanan kembali setelah mengucapkan sejuta makasih And benar banget, tidak beberapa lama kami meliat spanduk bertuliskan ‘Perumahan Kampung Pegawai’, masuk lurus keujung komplek, hingga kami meliat bangunan yang sama dengan yang kami tuju dikejauhan.
 



And kami pikir gampang menujunya, ternyata harus melewati semak2 dengan jalur motor yang sangat sukar dilalui, hingga akhirnya jalan udah gak bisa dilalui karena ada semacam kerukan tanah. Dari sini kami jalan kaki dan terpaksa meninggalkan motor kami sendirian kasihann. Lanjut berjalan kaki sekitar 5 menit akhirnya nyampe juga ketujuan.






Konon katanya ini tempat tinggal Madi Kel.A dan konon katanya lagi ini adalah gudang peninggalan Belanda. Setelah diintip dalamnya ada motor, mobil yang entah apa masih bisa berfungsi dan juga ada mesin yang katanya alat untuk memproduksi batubara jadi bara balok. Dari beberapa pembicara mengatakan kalo tempat ini masih didiami oleh Madi dan keluarganya, beruntung pas kami kesana dalam keadaan kosong, sehingga lebih leluasa foto2 didepan menara unik yang terlihat kaya Menara Pengurungan Rapunzel ☺☺☺ dimenara ini juga terdapat pintu dan jendela, hanya saja terlalu kecil untuk dimasuki, mungkin ini lebih tepatnya Menara Pengurungan Minion ☺☺☺






Setelah puas foto2 kami melanjutkan perjalanan kembali, rencana awalnya sih ke Danau Sari Ambun, tapi karena waktu yang tidak memungkinkan terpaksa dSkip langsung ke Danau Seran dan Danau Kerukan / Tabukan yang ada di Jalan Guntung Manggis. Disini ada teman kami yang ter-eliminasi lagi (kga ikutan) yaitu si Mudi, katanya sih Jumpa Pers dan Pemotretan mau nganterin ortunya entar sore, ya wes kataku. Dari Martapura kami menuju Jalan Trikora Banjarbaru, memasuki Jalan Guntung Paring yang letaknya tidak jauh dari perempatan Jalan Guntung Manggis. Terakhir kalinya aku kesini Bulan Oktober 2014, ngeGuide sepupu aku yang dari Barabai. Jalan yang kami lalui terasa nyaman karena <masih> beraspal, tidak berlobak dan nanti hingga ujung ada dua belokan (belok kiri menuju Danau Seran – kalo belok kanan menuju Danau Kerukan / Jalan Guntung Manggis), meski sama seperti dulu belum beraspal (padahal disini wilayah perumahan), tapi lumayanlah lebih mulus ketimbang terakhir kali kesini. And setelah sampai awalnya pengen ngajakin ke pinggir danau yang ada titiannya, tempat favorit orang berfoto.But setelah diliat banyak bangat makhluk yang bertengger disana, alhasil kita ketengah aja kataku. Awalnya sih ada dua gadis yang bertengger disini, but meliat kedatangan kami, mereka pergi dengan sendirinya hahaha ☺☺☺









 This is Us - Budi, Zaimy, Dewi, Anita, Aku, Zaimy, and Wahyu
Setelah puas foto2 kami melanjutkan perjalanan kembali menuju Danau Kerukan / Tabukan / Danau Caramin / Danau Galuh yang ada di Jalan Guntung Manggis. Jarak dari Danau Seran ke Danau Kerukan tidak terlalu jauh, palingan sekitar 7Km. Posisi Danau mudah ditemukan, sama seperti Danau Seran yang berada di Ujung Jalan Guntung Paring, Danau Kerukan / Tabukan berada di Ujung Jalan Guntung Manggis. Jalan yang dilalui awalnya beraspal, namun setelahnya jalan tanah biasa sekitar 2km sebelum Danau. Waktu yang tepat untuk mengunjungi Danau Seran dan Danau Kerukan / Tabukan ini sekitar jam 8-9 Pagi dan 3-5 Sore, tepat langit masih terlihat biru dan sedikit awan. Warna Danau disini tergantung pantulan / pembiasan cahaya dan kondisi langit, jadi pada jam2 tertentu terlihat beda.









Aku yang paling ehemm haha, Zaimy, Wahyu, Zaini, Dewi, Anita and Budi

Ini ilustrasi peta menuju Gudang Belanda / Danau Seran dan Danau Kerukan




No comments:

Bukit Antena AKA Dilam

Halooo gess, kali ini aku mau kenalin Bukit Antena atau Bukit Dilam yang terletak di Sungai Jelai, Tambang Ulang, Pelaihari. Bagi yang perna...