Minggu, 21 Juni 2015 – Minggu pertama di bulan Ramadhan, sebenarnya dan sejujurnya aku tidak ‘ingin’ nge-Trip lagi, karena Skripsi-ku udah nangis2 minta dikerjakan. But setelah liat teman2-ku yang lagi asyik mau jalan2 ke-Lawangan (Hari Sabtunya),, so langsung deh nulis status BBM “Ramenya Buannya Bejalan Hari Ini”, eh ternyata si Wahyu bilang”kemana isuk”..Cus deh ngajakin tuh anak ke Gudang Belanda yang ada di Martapura.. “Ke Desa Paku Alam – Sungai Tabuk aja katannya”.. Kita muter aja kataku lagi, ke Desa Paku Alam – Gudang Belanda – Danau Sari Ambun (Bridgestone) – Danau Seran – Danau Kerukan,, jadi pas ampe rumah udah berbuka kataku, ayoo katanya… Cuss deh pasang Pic Gudang Belanda, nulis status mau ksini besok and ajakin juga kali aja ada yang minat..
Aku yang paling apalah2, Budi, Zaini, Wahyu, Anita, Dewi, Zaimy dan Mudi
Eh lumayan ada 3
orang yang mau ikut (Zaimy, Zaini dan Mudi). #Besoknya,, Zaimy nGeBm klo
temannya Anita mau ikut, trus minta dijemput, ok deh kataku.. terus dia-nya
lagi dikebun, jadi jam setengah 12 baru kelar, #pikir2, okelah kataku (masih sempat
aja kayaknya). Cus jam 11an menuju siring jemput Anita,, pas nyampe q telpon
aja tuh anak dimana posisinya, eh dihubungi nomornya gak aktif2, sukur deh lagi
puasa, coba kalo gak, udah habis tu sungai martapura aku minum coznya kelamaan
nunggunya ☺☺☺
And
setelah beberapa hari (\menit/) menunggu, nomornya aktif dah bisa
dihubungi, and tuh anak nongol juga.. Cus angkut tuh anak sambil ngerumpi
dijalan. And udah hampir dekat Fly Over, nge-sms Zaini klo udah didekat
poltabes. Kamipun cari tempat yang adem dsebrang HBI, lama juga nunggu nih
anak, berasa hari ini hari menunggu sedunia-dah ☺☺☺. And setelah
beberapa bulan (\menit/)
menunggu, akhirnya tuh anak nelpon and nungguin di depan Galery Smartfren. Kami
cus menuju kesana, and setelah bertemu (Zaini dan Budi) kami berpelukan
layaknya Teletubbies menuju pal 8, sukur deh si Zaimy udah siap (jdi gak
pake acara nunggu kya antri bensin), dsini Anita pindah posisi ke tempatnya
Zaimy (lumayan jadi ringan motor-ku gan) ☺☺☺, and we go lanjut ke simpang 4 Sungai
Tabuk. And setelah nyampe di simpang 4, kami singgah diwarung terdekat sekedar
minum nungguin si Wahyu dan temannya, Feres. Omg, lagi2 disini kami harus
menunggu dan menunggu, beruntung warungnya tutup, kalo gak, udah habis tu isi
warung kami embat ☺☺☺
And setelah beberapa tahun (\menit/) menunggu, akhirnya tuh anak
nongnol juga. Cus kami lanjutkan perjalanan menuju Desa Sungai Pinang terus ke
Desa Lok Baintan (Wisata Lok Baintan) dengan akses jalan yang mulus.
Setelah sampai
di Jembatan Gantungnya and disebrangi (memasuki Desa Lok Baintan Dalam)
jalannya udah nge-Dj (Kga Rata), wah ada difference jalan nih ☺☺☺ but beruntung
gak terlalu jauh masuknya, setelah nemuin belokan kiri (seperti digambar), kami
dah nyampe di Desa Paku Alam.
dari Kiri - Kanan : Budi, Feres, Zaini, Zaimy, Anita, Aku dan Wahyu
Kalo siang2
bolong begini sih gak kerasa horornya, jadi amanlah ber-eksis ria ditempat ini
and semoga penghuninya gak ikutan eksis bareng kami ☺☺☺ Disini dirumah warna
Ijo ini katanya Museum Peninggalan Bahari, wah saying bangat terkunci, so kga
bisa liat2 atau mau ngorek2 masukin ke dalam tas ☺☺☺ Disini juga ada Tiang Bendera,
Monumen dan Kuburan Para Pejuang kyaknya sih Aku Lupa Gan. Sayangnya
kami gak ketempat yang satu-nya ke Monumen dan Tiang Pertama Bendera
Kemerdekaan Berkibar (Katanya Alam Sebelah Prima TV), coznya waktu dah nunjukin
sekitar jam 1an, kami harus lanjutin perjalanan lainnya.
And setelah puas
foto2, kami meneruskan perjalanan dipimpin oleh Zaimy dan Anita yang alhasil
lewat jalan Desa Lok Baintan Dalam, aneh memang rasanya bukan ini jalannya pikir
dalam hati, pas noleh ke arah Wahyu yang berada paling belakang, dia
manggut2 aja.. Memang sih jalannya nembus juga ke jalan tol Sungai Tabuk, tapi
itu loh perlu ngeDj (Kga Rata) sepanjang jalan ☺☺☺
And setelah nyampe
titik awal (Simpang 4 Sungai Tabuk), ada teman kami yang ter-eliminasi (kga
ikutan) yaitu si Feres, dengan berat hati dan penuh penderitaan aku harus dan
terpaksa membonceng si Wahyu ☺☺☺ And kami mulai menyusuri jalan Sungai Tabuk
and pas udah nyampe Rumah Banjar Telok Selong, aku meng-sms Mudi dan Dewi, kali
aja jadi ikutan and gak lama disms balik - katanya tungguin aja di Stadion Demang Lehman, entar nyusul.
And setelah tiba di Martapura, kami menuju Stadion Demang Lehman (Daerah
Indrasari) dan ini pertama kalinya aku kesini loh ☺☺☺ Setelah nyampe, kami
santai dulu di pinggir jalan samping Stadion, dan seperti yang sudah2 yakni
menunggu. Kalo Mudi sih gak lama tuh anak udah datang, eh si Dewi lamaaa pake banget,
kayaknya ngabisin nasi dulu tuh anak ☺☺☺ Setelah waktu hampir habis, akhirnya
nongol juga tuh anak, cus ku suruh liat2 rute yang kami dapat. Oh mungkin
disana katanya, wes kamu duluan kataku.
Kini kami melanjutkan perjalanan kembali, tidak
jauh dari Stadion Demang Lehman ada perempatan, nah Belok Kanan.
Lurus aja hingga nanti ada perempatan, awalnya sih kami kurang tau jalan yang diambil, beruntung ada ibu2 lewatyang mungkin bingung meliat kami yang sedang
bingung, langsung deh ngadain tanya jawab.
Lurus aja hingga nanti ada perempatan, awalnya sih kami kurang tau jalan yang diambil, beruntung ada ibu2 lewat
Dari sini (perempatan jalan yag disebrangnya ada sekolah SD) Belok Kiri,
nanti di kanan jalan ada tulisan ‘Perumahan Kampung Pegawai’ yang baru dibangun kata
tuh Ibu, langsung cus melanjutkan perjalanan kembali setelah mengucapkan sejuta makasih And benar banget, tidak
beberapa lama kami meliat spanduk bertuliskan ‘Perumahan Kampung Pegawai’,
masuk lurus keujung komplek, hingga kami meliat bangunan yang sama dengan yang
kami tuju dikejauhan.
And kami pikir gampang
menujunya, ternyata harus melewati semak2 dengan jalur motor yang sangat sukar
dilalui, hingga akhirnya jalan udah gak bisa dilalui karena ada semacam kerukan
tanah. Dari sini kami jalan kaki dan terpaksa meninggalkan motor kami sendirian
kasihann. Lanjut berjalan kaki sekitar 5 menit akhirnya nyampe juga
ketujuan.
Konon katanya ini tempat tinggal Madi Kel.A dan konon katanya lagi
ini adalah gudang peninggalan Belanda. Setelah diintip dalamnya ada motor,
mobil yang entah apa masih bisa berfungsi dan juga ada mesin yang katanya alat
untuk memproduksi batubara jadi bara balok. Dari beberapa pembicara mengatakan
kalo tempat ini masih didiami oleh Madi dan keluarganya, beruntung pas kami
kesana dalam keadaan kosong, sehingga lebih leluasa foto2 didepan menara unik
yang terlihat kaya Menara Pengurungan Rapunzel ☺☺☺ dimenara ini juga terdapat
pintu dan jendela, hanya saja terlalu kecil untuk dimasuki, mungkin ini lebih
tepatnya Menara Pengurungan Minion ☺☺☺
Setelah puas foto2 kami
melanjutkan perjalanan kembali, rencana awalnya sih ke Danau Sari Ambun, tapi karena
waktu yang tidak memungkinkan terpaksa dSkip langsung ke Danau Seran dan
Danau Kerukan / Tabukan yang ada di Jalan Guntung Manggis. Disini ada teman
kami yang ter-eliminasi lagi (kga ikutan) yaitu si Mudi, katanya sih Jumpa
Pers dan Pemotretan mau nganterin ortunya entar sore, ya wes kataku. Dari
Martapura kami menuju Jalan Trikora Banjarbaru, memasuki Jalan Guntung Paring
yang letaknya tidak jauh dari perempatan Jalan Guntung Manggis. Terakhir
kalinya aku kesini Bulan Oktober 2014, ngeGuide sepupu aku yang dari Barabai.
Jalan yang kami lalui terasa nyaman karena <masih> beraspal, tidak
berlobak dan nanti hingga ujung ada dua belokan (belok kiri menuju Danau Seran
– kalo belok kanan menuju Danau Kerukan / Jalan Guntung Manggis), meski sama
seperti dulu belum beraspal (padahal disini wilayah perumahan), tapi lumayanlah lebih mulus ketimbang terakhir kali kesini. And setelah sampai awalnya
pengen ngajakin ke pinggir danau yang ada titiannya, tempat favorit orang
berfoto.But setelah diliat banyak bangat makhluk yang bertengger disana,
alhasil kita ketengah aja kataku. Awalnya sih ada dua gadis yang bertengger
disini, but meliat kedatangan kami, mereka pergi dengan sendirinya hahaha ☺☺☺
This is Us - Budi, Zaimy, Dewi, Anita, Aku, Zaimy, and Wahyu
Setelah puas foto2 kami
melanjutkan perjalanan kembali menuju Danau Kerukan / Tabukan / Danau Caramin / Danau Galuh yang ada di Jalan
Guntung Manggis. Jarak dari Danau Seran ke Danau Kerukan tidak terlalu jauh,
palingan sekitar 7Km. Posisi Danau mudah ditemukan, sama seperti Danau Seran
yang berada di Ujung Jalan Guntung Paring, Danau Kerukan / Tabukan berada di
Ujung Jalan Guntung Manggis. Jalan yang dilalui awalnya beraspal, namun
setelahnya jalan tanah biasa sekitar 2km sebelum Danau. Waktu yang tepat untuk
mengunjungi Danau Seran dan Danau Kerukan / Tabukan ini sekitar jam 8-9 Pagi
dan 3-5 Sore, tepat langit masih terlihat biru dan sedikit awan. Warna Danau
disini tergantung pantulan / pembiasan cahaya dan kondisi langit, jadi pada
jam2 tertentu terlihat beda.
Aku yang paling ehemm haha, Zaimy, Wahyu, Zaini, Dewi, Anita and Budi
Ini ilustrasi peta menuju Gudang Belanda / Danau Seran dan Danau Kerukan
Ini ilustrasi peta menuju Gudang Belanda / Danau Seran dan Danau Kerukan
No comments:
Post a Comment